Sertifikasi Public Relations Agar Siap Berkompetisi
Semarang, Kominfo – Sertifikasi Profesi Public Relations ditujukan untuk membekali tenaga humas dengan kompetensi standar agar dapat berkompetisi dengan tenaga asing. “Untuk mencapai kebutuhan tenaga public relation yang mumpuni, maka harus mengikuti uji kompetensi mendapatkan sertifikat keahlian agar mampu bersaing dengan tenaga asing,” ujar Plt. Kepala Bidang Evalop Puslitbang Literasi Profesi Balitbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Haryati dalam pembukaan Acara SKKNI Bidang kehumasan untuk Angkatan Kerja Muda di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/04/2016).
Pada awal tahun 2016, kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN telah diberlakukan. Pemberlakuan MEA tentu saja mendorong negara anggota ASEAN untuk bersiap diri, tak terkecuali Indonesia yang harus siap dalam upaya meningkatkan daya saing beberapa sektor industri utama nasional. Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA . Pada era MEA arus perpindahan barang dan jasa antar negara-negara di Asia Tenggara akan berjalan tanpa hambatan. Hal ini tentu saja menjadi tantangan global yang akan dihadapi oleh para pelaku industri dalam negeri, termasuk didalamnya profesi di bidang kehumasan (public relations)
Sebagai seseorang yang berprofesi sebagai Public Relations, tiap individu harus dibekali dengan berbagai kompetensi yang merujuk kepada kompetensi pengetahuan, keterampilan serta attitudedan pemahaman mengenai kode etik public relations yang menjadi landasan etika dalam berprofesi. Untuk mencapai kebutuhan seorang tenaga public relation yang mumpuni, maka tenaga-tenaga public relation harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat keahlian public relation yang nantinya dapat digunakan untuk mencari lapangan pekerjaan di bidang kehumasan.
“Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Kompetensi berbasis SKKNI ini bertujuan membantu angkatan kerja muda lulusan Diploma dan Sarjana bidang Komunikasi khususnya Hubungan Masyarakat (Humas) dalam memperoleh sertifikat keahlian”. Ujar Dra Haryati ,Plt kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan, yang mewkili Kepala Badan Litbang LitProf. Dalam sambutan acara SKKNI Bidang kehumasan untuk angkatan kerja muda di Semarang 27/4.
Haryati juga mengatakan bahwa “sasaran kegiatan ini adalah Untuk menciptakan seorang Public Relations yang handal, tentu langkah awal yang harus disiapkan dengan cepat bangsa ini adalah Sumber Daya Manusia (SM) yang kompeten”.
Di negara-negara maju, Public Relations atau hubungan masyarakat (humas) telah menjadi profesi yang sangat bergengsi dan terus berkembang (emerging profession) secara pesat. Namun di Indonesia, ilmu Public Relations (PR) atau Kehumasan bisa jadi merupakan sebuah ilmu yang relatif baru dikenal dibandingkan berbagai disiplin ilmu yang lain. Pasalnya, public relations menjadi sebuah profesi yang cenderung multi-entry dicipliner dimana siapapun dapat memasuki profesi ini tanpa mensyaratkan penguasaan keilmuan tertentu, yaitu ilmu komunikasi Upaya penyiapan Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas tersebut tidak bisa dilakukan dengan langkah-langkah yang biasa.
Secara umum, pemerintah telah menyiapkan strategi umum bidang ketanagakerjaan dalam menghadapi MEA. Pertama, meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia dibandingkan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya. Kedua, melaksanakan percepatan penerapan Sistem Pelatihan Kerja Nasional (SISLATKERNAS) yang menterpadukan pengembangan standar kompetensi dengan program pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi. Ketiga, mengembangkan dan melaksanakan perjanjian pengakuan kesetaraan atau MRA (Mutual Recognition Agreements) dalam lingkup ASEAN.
Kegiatan fasilitasi sertifikasi bidang Komunikasi Kehumasan ini adalah kegiatan kedua yang diselenggarakan di Kota Semarang. Kegiatan sebelumnyatelah diselenggarakan pada tanggal 19 – 22 April 2016 di Kota Yogyakarta ,dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Puslitbang Literasi dan Profesi Kominfo, Badan Litbang SDM, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan LSP PRIndonesia .Akhir dari bimtek ini para peserta mengikuti uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relation Indonesia . (ddh)